Selasa, 24 Maret 2015

NASA Indikasikan Ada Samudera Di Bulan Jupiter

NASA Indikasikan Ada Samudera di Bulan Jupiter Teleskop Hubble diperkirakan telah merekam keberadaan samudera di bawah kulit Ganymede, bulan Jupiter. (Dok. NASA/ESA)
Ilmuwan NASA menduga ada samudera di bawah lapisan permukaan Ganymede, bulan Planet Jupiter. Analisis itu berasal dari pemindaian Teleskop Antariksa Hubble terhadap data aurora di bulan itu.

Menurut data itu pula, diperkirakan kedalaman samudera di bawah lapisan permukaan Ganymede mencapai 60 mil, atau 10 kali lebih dalam dari laut terdalam di Bumi. Masalahnya, samudera itu ditutupi lapisan es setebal 95 mil. 

“Sistem tata surya kita seperti memang tempat yang basah,” kata Jim Green, Direktur Planetary Science Badan Antariksa AS (NASA), dalam keterangan resmi NASA.

Ganymede adalah bulan terbesar dalam sistem tata surya. Bulan ini juga adalah satu-satunya bulan yang mengandung medan magnet sendiri.

“Seperti lampu rumah,” kata Joachim Saur dari Universitas Cologne, Jerman, yang memimpin studi itu, menjelaskan cara mereka ‘membedah’ Ganymede dari kejauhan.

Rahasianya, kata Saur, adalah aurora. Sebabnya, aurora itu dikontrol oleh medan magnet.

“Kalau Anda mempelajari aurora secara benar, Anda akan mempelajari sesuatu tentang medan magnet,” ujar dia. “Kalau Anda tahu medan magnet, Anda akan tahu sesuatu di dalam bulan itu."

Saat Jupiter berotasi, medan magnetnya bergerak dan menyebabkan aurora di Ganymede bergoyang. Tim itu kemudian menghitung gerakan dan mendapati gerakan itu jatuhnya pendek.

Tim itu menggunakan lebih dari 100 model di komputer super untuk mencari apa lagi yang bisa terkena dampak dari aurora Ganymede itu. Mereka juga mengulang-ulang observasi Hubble dan menganalisa data dari kedua sabuk aurora di Ganymede.

Kesimpulannya, penjelasan paling masuk akal adalah ada samudera berair asin di bawah lapisan permukaan Ganymede yang meng-counter efek dari medan magnet Jupiter.

“Setiap observasi yang kami lakukan, setiap misi yang kami kirimkan ke berbagai tempat di sistem tata surya akan membuat kita selangkah lebih maju untuk menemukan tempat yang benar-benar bisa ditinggali, sebuah lingkungan yang kaya dengan air,” kata Heidi Hammel, Wakil Presiden Eksekutif di Association of Universities for Research in Astronomy.
 

Astronaut Hampir 'Tenggelam' Di Ruang Angkasa

Astronaut Hampir 'Tenggelam' di Ruang AngkasaReuters/NASA
Ada kejadian cukup mengejutkan saat awak astronaut di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) menjalani spacewalk tahap dua. Helm seragam Terry Virts bocor.

Mengutip situs Space.com, Virts yang berasal dari badan antariksa Amerika Serikat, NASA, mengalami kebocoran pada helm seragamnya yang mengakibatkan air bahan kimia masuk ke dalam.

Terdengar cukup menegangkan, namun pihak NASA mengkonfirmasi bahwa untungnya Virts tidak dalam bahaya.

Virts dan Barry "Butch" Wilmore memang sedang menjalani spacewalk kedua pada Rabu (25/2) kemarin selama tujuh jam. Virts mengatakan bahwa air tersebut juga datang dari dalam seragam antariksanya.

"Itu bukan berasal dari kantung minuman. Jika Anda mencicipi air ini, ada rasa kimiawi," ujar Virts melapor pada Mission Control kala itu.

Kemudian setelahnya Virts melaporkan ada sekitar 15 mililiter air disingkirkan dari helm melalui alat suntik.

"Tidak ada indikasi sebelumnya mengenai gangguan air di dalam helm Virts selama spacewalk," ujar juru bicara NASA, Rob Navias.

Navias pun menekankan bahwa Virts dalam keadaan selamat, karena bocornya air tersebut dalam jumlah ringan, tidak berlebihan.

Wilmore dan Virts dinilai sukses menjalani spacewalk keduanya ini untuk mengatur kabel di luar ISS yang dipersiapkan sebagai tempat merapat pesawat Boeing Co dan Space Exploration Technologies, atau SpaceX sebagai taksi antariksa. Keduanya tak lama lagi akan menjalani spacewalk terakhirnya.

Kabarnya teknisi NASA akan mempelajari insiden air sembari meninjau ulang rencana spacewalk Wilmore dan Virts berikutnya.

NASA sendiri menyikapi gangguan air terhadap seragam antariksa secara serius karena bisa memicu bahaya para astronaut yang tengah bekerja di ruang hampa udara.

Pada 2013 silam, NASA pernah menyetop spacewalk yang dilakukan astronaut asal Italia, Luca Parmitano saat ia melaporkan ada air bocor ke dalam helm antariksanya.

Apa yang menimpa Parmitano dianggap mengerikan karena air bocor tersebut sudah menutupi hidung, mulut, dan telinganya. Dengan kata lain, ia 'tenggelam' di dalam seragamnya sendiri.

Jerapah Terancam Punah Karena Ulah Manusia?

Jerapah Terancam Punah karena Ulah Manusia?Jumlah populasi Jerapah semakin menurun, bahkan sudah sampai terancam punah jika perburuan terhadap binatang tersebut tidak dihentikan (Reuters/Jose Luis Gonzalez)
Fisik jerapah yang menjulang tinggi sekitar 5,8 meter, membuatnya mudah dilihat oleh pemburu yang tergiur melakukan jual beli bagian tubuh jerapah. Konon, harga kepala atau tulang-belulang jerapah berkisar US$ 140 atau sekitar Rp 1,7 juta per potong.

Menurut laporan Nature World News, para pemburu yang tak bertanggung jawab rela menjelajah ke 21 negara tempat jerapah bersemayam, kemudian menargetkan jerapah sebagai sasaran tembak. Hal ini dilakukan di taman nasional milik negara, swasta, maupun lahan umum.

Akibatnya, saat ini jumlah jerapah dari Afrika Barat yang tersisa di Nigeria kurang dari 300 ekor, serta kurang dari 700 ekor lainnya bisa ditemukan di Uganda dan Kenya.

Dr. Julian Fennessy, ahli satwa liar memprediksi, populasi mamalia tertinggi di dunia itu telah menurun drastis dari 140 ribu menjadi 80 ribu pada hari ini.

"Jerapah belum terdapat di banyak agenda NGO, semoga tak lama lagi bisa semakin diperhatikan," kata Fennessy.

Menurut African Wildlife Foundation, manusia turut mendorong penurunan populasi jerapah. Habitat mereka dari hutan dan dataran terbuka tersingkir lantaran aktivitas pertanian atau pembangunan jalan.

Belum lagi, ada kepercayaan di kawasan Afrika, bahwa ekor jerapah yang dijadikan gelang bisa membawa keberuntungan hingga dipakai sebagai benang untuk menjahit.

Menurut laporan Rothschild Giraffe Project pada 2010, banyak orang Tanzania yang percaya daging jerapah bisa menjadi obat untuk HIV/AIDS.

“Hal ini diyakini (di Tanzania) bahwa otak jerapah dan sumsum tulang dapat menyebuhkan penderita HIV/AIDS,” tulis peneliti Zoe Muller.

Peneliti Otak Manusia Raih Penghargaan Senilai Rp 14,2 Miliar

Peneliti Otak Manusia Raih Penghargaan Senilai Rp 14,2 MiliarThinkstock/Greyfebruary
Penghargaan untuk penelitian neurosains telah dianugerahi kepada empat ilmuwan asal Jerman dan Amerika sebesar US$ 1,08 juta atau setara Rp 14,2 miliar.

Situs LiveScience melaporkan, Karel Svoboda dan David Tank yang berasal dari Amerika serta Winifries Denk dan Arthur Konnerth dari Jerman menerima penghargaan Brain Prize tersebut pada 9 Maret 2015 lalu. 

Mereka menciptakan teknik mikroskopi yang mampu menyingkap struktur terbaik dari otak, dalam kesehatan dan penyakit. Teknik tersebut menciptakan gambar rinci mengenai sel otak dan koneksinya. 

Teknik baru itu sekaligus memberikan para ilmuwan kemampuan mempelajari fungsi individu sel otak dan bagaimana sel itu semua saling berkomunikasi sebagai bagian dari jaringan otak.

"Terima kasih untuk keempat ilmuwan ini, kami sekarang bisa pelajari perkembangan otak normal serta pemahaman mengenai masalah otak jika manusia terkena penyakit seperti Alzheimer dan jenis demensia lain," ujar Povl Krogsgaard-Larsen selaku ketua Grete Lundbeck European Brain Research Foundation, yayasan yang menganugerahi Brain Prize.
  
Serupa dengan empat ilmuwan ini, pada Oktober 2014 kemarin, pasangan suami istri asal Norwegia, May-Britt Moser dan Edvard Moser bersama profesor asal Inggris John O’Keefe meraih penghargaan Nobel Fisiologi atau Kedokteran 2014.

Ketiganya menciptakan sistem kemampuan navigasi atau 'GPS' pada otak yang juga mampu membantu untuk memahami hilangnya kesadaran tentang lokasi yang menimpa penderita penyakit Alzheimer.

Majelis Nobel kala itu menganugerahi ketiga ilmuwan dengan hadiah 8 juta crown Swedia atau sekitar US$ 1,1 juta atau setara Rp 14,5 miliar.

Penyakit Mulut Bukan Hanya Masalah Sakit Gigi

Penyakit Mulut Bukan Hanya Masalah Sakit GigiSebanyak 98 persen pasien yang berkunjung ke dokter gigi mengeluhkan gigi berlubang. Hanya 2 persen yang mengeluhkan masalah gusi. (Getty Images/ Thinsktock/dima_sidelnikov)
Saat berbicara tentang kesehatan gigi dan mulut, kondisi gusi seringkali jadi anak tiri. Sebanyak 98 persen pasien yang berkunjung ke dokter gigi mengeluhkan gigi berlubang. Hanya 2 persen yang mengeluhkan masalah gusi.

Data tersebut disampaikan oleh Sandra Olivia, dokter gigi sekaligus ahli periodontologi (ahli jaringan gusi dan tulang penyangga gigi). Padahal, Sandra membeberkan, hasil survei Synovate AsiaBus tahun 2011 menyatakan, sekitar 5 dari 10 orang di Indonesia menderita penyakit gusi.

Survei lain dari SKRT pada 2011 menyatakan 60 persen orang Indonesia memiliki masalah gusi. Data tersebut juga didukung oleh Riset Kesehatan Dasar 2013 yang menunjukkan tingginya prevalensi permasalahan gigi dan mulut di Indonesia mencapai angka 23,9 persen.

"Penyakit gusi dan tulang penyangga adalah silent disease. Disebut demikian karena tidak ada rasa sakit, ketika sudah parah baru terasa," kata Sandra di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (16/3).

"Tapi sebetulnya kalau kita mau tahu, tanda-tanda awal penyakit ini mudah diketahui sehingga mudah dicegah."

Tanda tersebut adalah ludah bekas sikat gigi yang bercampur dengan darah. Selain itu, penyakit gusi dan tulang penyangga juga dapat dideteksi dini dari adanya karang gigi, gusi berwarna merah, gusi bengkak, dan bau mulut atau halitosis.

"Gejala lebih lanjut yaitu gigi goyang dan resesi gusi. Jadi kalau gigi sudah goyang segera periksakan ke dokter gigi karena merupakan tanda bisa jadi ada masalah gusi," ucapnya.

Menurut Sandra, gusi yang sehat memiliki ciri-ciri berwarna merah muda, stabil, struktur halus dan terlihat puncaknya di antara sela gigi. Selain itu, gusi sehat juga memiliki penampakan stippling seperti kulit jeruk, tidak berdarah, dan tidak terasa nyeri.

Manfaat Mandi Air Dingin Untuk Kecantikan Kulit Dan Rambut

Manfaat Mandi Air Dingin untuk Kecantikan Kulit dan Rambut
Mandi menggunakan air hangat memiliki fungsi terapi. Air hangat dapat membersihkan kulit dan rambut dari produk kimia yang dipakai sehari-hari maupun membersihkan kulit dari paparan polusi secara efektif.

Tapi, tahukah Anda ternyata mandi menggunakan air dingin justru memiliki manfaat yang lebih baik untuk kulit dan rambut. Hal ini karena air dingin tidak membuat kulit kering, seperti yang ditimbulkan dari efek penggunaan air hangat.

Dilansir dari laman Health Me Up, berikut beberapa fakta tentang air dingin yang terbukti baik bagi kulit dan rambut Anda.

Manfaat untuk kulit

1. Menutup pori-pori

Air hangat dapat membuka pori-pori kulit. Hal ini memungkinkan Anda untuk membersihkan kulit secara efektif. Namun, Anda perlu menutup pori-pori tersebut dengan menggunakan air dingin. Hal ini untuk mencegah pori-pori tersumbat oleh minyak dan kotoran, yang mengundang bakteri penyebab jerawat.

2. Melindungi minyak alami kulit

Mandi air hangat dapat mengikis minyak alami dari kulit Anda sehingga menyebabkannya kering. Air hangat membuka pori-pori, sehingga menyebabkan minyak alami dicuci bersih oleh air. Hilangnya minyak pelindung menyebabkan kulit Anda menjadi kering dan bersisik. Sel-sel kulit kering dan keriput menyebabkan garis-garis halus dan menambah kerutan dari waktu ke waktu. Sebaliknya, mandi dengan air dingin akan membuat pori-pori Anda tertutup rapat dan melindungi minyak alami kulit Anda.

3. Mengurangi bengkak

Air dingin ternyata dapat mengurangi pembengkakan dan munculnya lingkaran di bawah mata. Mandi dengan air dingin juga berfungsi untuk membuat kulit kencang sehat.

Manfaat untuk rambut

1. Melindungi sebum

Sebum adalah minyak alami yang melindungi rambut dan kulit. Air hangat dapat mengikis sebum, yang akhirnya membuat rambut kering dan rusak. Mandi dengan air dingin dapat mencegah hilangnya sebum, memperkuat rambut dan mencegah rambut rontok.

2. Menutup kutikula rambut

Kutikula rambut akan tertutup jika dicuci dengan air dingin. Kutikula yang tertutup akan memantulkan lebih banyak cahaya, yang membuat rambut Anda terlihat lebih bersinar dan sehat.

3. Mengurangi keriting

Air hangat akan merusak rambut seperti merusak kulit Anda. Air hangat akan mengeringkan rambut dengan cara mengikis minyak pelindung alami. Setelah mencuci rambut Anda, bilas rambut dengan air dingin selama beberapa menit untuk menutup kutikula rambut. Hal ini membuat rambut lebih kuat, mencegah kerontokan, mengurangi keriting dan membuat rambut lebih berkilau.

Bagi Anda yang tidak dapat mandi dengan air dingin, Anda bisa menggunakan air dingin setelah mandi saja. Bilasan dengan air dingin berfungsi untuk mengembalikan kondisi alami kulit dan rambut Anda.

Pesawat Antariksa Tiongkok Ungkap Lapis Permukaan Bulan

Pesawat Antariksa Tiongkok Ungkap Lapis Permukaan BulanIlustrasi bulan. (REUTERS/Toby Melville)
Setelah menjelajah permukaan bulan sejak Desember 2013 lalu, pesawat robotika Yutu yang dikelola oleh Tiongkok menghasilkan data baru mengenai bulan.

Pesawat antariksa Yutu mengungkapkan bahwa bulan memiliki sembilan lapisan batu yang berbeda di permukaannya. Hal ini mengindikasikan area itu secara geologis telah aktif selama 3,3 miliar tahun.

Yutu mengungkapkan, tak hanya batuan basal namun juga ada batuan awan panas yang terbentuk melalui letusan eksplosif di dataran vulkanik di bulan. Pengecekan yang dilakukan Yutu juga menunjukan bahwa ada lebih banyak aktivitas vulkanik dalam sejarah vulkanisme bulan.

Sayangnya, Yutu mengalami masalah mekanik dan telah mengakhiri misinya.

"Tak ada data lagi yang akan diterima. Laporan kami ini memberikan hasil ilmiah berdasarkn data gambar dan radar," ujar Long Xiao, pemimpin penelitian ini dari China University of Geosciences di Wuhan seperti dikutip dari Space.com.

Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Science pada 12 Maret lalu.

Pesawat robotika Yutu dilengkapi sejumlah perangkat yang canggih.
Pertama, Active Particle-Induced X-Ray Spectometer dan Lunar Penetrating Radar yang mampu memeriksa sedalam 400 meter di bawah permukaan bulan. Tak hanya itu, adapun kamera stereo 3D, antena komunikasi, lengan robot dengan spektometer, dan enam roda seperti pesawat robotik Curiosity dari NASA.

Pesawat ini dikembangkan oleh Shanghai Aerospace System Engineering Institute (SASEI) dan Beijing Institute of Spacecraft System Engineering (BISSE).

Yutu, misi antariksa tanpa awak Tiongkok yang menjajaki bulan, juga dikenal dengan "jade rabbit" yang berasal dari nama kelinci peliharaan dewi Tiongkok bernama Chang'e yang dipercaya mendiami bulan.

Pesawat robotik ini diluncurkan ke luar angkasa pada 1 Desember 2013 dan berhasil tiba di permukaan bulan dua pekan kemudian, yakni 14 Desember 2013.

Yutu merupakan misi bulan ketiga dari Tiongkok, menyusul Chang'e 1 dan Chang'e 2, masing-masing meluncur pada 24 Oktober 2007 dan 1 Oktober 2010 silam.

Sementara menurut pengendali misi Chang'e 5, modul pesawat antariksa ini kini mengorbit bulan sembari mengumpulkan data yang berguna untuk perencanaan misi Chang'e 5 pada 2017 mendatang.

Adapun misi paling terbaru yakni Chang'e 5, misi tanpa awak yang menggunakan pesawat robotika untuk mendarat di bulan dan mengumpulkan sampel dari bulan seperti bebatuan dan tanah untuk kemudian diteliti di Bumi.